Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak peristiwa bersejarah serta keutamaan spiritual yang besar. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan mendekatkan diri kepada الله. Bagi para pemuda, Muharram menjadi momen yang tepat untuk melakukan revolusi diri, karena masa muda adalah masa penuh semangat, kekuatan, dan potensi untuk berubah dan berkembang.
Abah Aos, dalam kitab Fadhailus Syuhur (Keutamaan Bulan-Bulan), menyebutkan empat makna penting dalam bulan Muharram yang relevan sebagai pendorong revolusi diri bagi para pemuda:
1. Mujahadatun Nafs (Melawan Hawa Nafsu)
Melawan hawa nafsu sangat penting bagi pemuda karena di usia muda seseorang berada di puncak kekuatan fisik, emosi, dan keinginan. Jika tidak dikendalikan, potensi tersebut dapat disalahgunakan untuk hal-hal buruk seperti mabuk-mabukan, narkoba, zina, dan tawuran, yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
الله SWT berfirman dalam QS. Al-Ankabut: 6:
“Barangsiapa berjihad (bersungguh-sungguh), maka sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri.”
Sebagai pemuda, kita harus melawan hawa nafsu agar tidak terjerumus dalam perbuatan tercela yang menjauhkan dari kebaikan dan keberkahan hidup.
2. Hifdzul Hurmah (Menjaga Kehormatan)
Menjaga kehormatan adalah hal yang sangat penting bagi pemuda. Ini mencakup menjaga martabat, harga diri, dan kemuliaan di hadapan الله SWT. Bagi laki-laki, menjaga kehormatan bisa dilakukan dengan:
Menundukkan pandangan dari aurat wanita dan konten yang tidak pantas,
Menjaga sikap agar tetap sopan dan terhormat,
Menjaga tutur kata dan pergaulan.
Menjaga kehormatan diri sejatinya adalah bentuk mengagungkan kehormatan yang telah الله tetapkan.
الله SWT berfirman dalam QS. Al-Hajj: 30:
“Demikianlah (perintah الله). Dan barangsiapa yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi الله, maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya.”
3. Ridhā Allah (Keridhaan Allah)
Ridhā Allah adalah tujuan utama dalam hidup, tidak hanya bagi para pemuda, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Di tengah godaan zaman modern, banyak pemuda terjerumus dalam mengejar popularitas dan kesenangan duniawi, hingga lupa bertanya: “Apakah الله ridha dengan perbuatanku ini?”
الله SWT berfirman dalam QS. Al-Mā’idah: 119:
“الله ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kebahagiaan yang besar.”
Ridhā الله adalah sumber dari kebahagiaan sejati. Tanpa ridhā-Nya, semua keberhasilan dunia tidak akan bernilai di akhirat.
4. Mahabbatullah (Mencintai الله)
Cinta kepada الله adalah pondasi utama dalam kehidupan seorang pemuda. Di usia muda, kita memiliki energi dan banyak pilihan hidup. Namun, hanya mereka yang benar-benar mencintai الله yang akan memilih jalan ketaatan di saat banyak peluang bermaksiat, dan memilih masjid di saat ada banyak hiburan dunia.
الله SWT berfirman dalam QS. Āli ‘Imrān: 31:
“Katakanlah: Jika kamu benar-benar mencintai الله, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu.”
Mahabbatullah menjadikan hati tenang, hidup terarah, dan langkah pemuda dipenuhi cahaya.
Pemuda dan Tantangan Era Digital
Di era digital, banyak pemuda terseret oleh tren media sosial, FOMO (fear of missing out), dan tekanan gaya hidup yang mengikuti standar viral di TikTok dan platform lainnya. Namun di sisi lain, kita juga melihat munculnya pemuda-pemuda yang memilih menjadi pegiat sosial, menghafal Al-Qur’an di tengah kesibukan kuliah, atau membuat konten edukatif yang membantu banyak orang.
Mereka membuktikan bahwa masa muda bisa menjadi ladang perubahan nyata.
5 Langkah Konkret Revolusi Diri Pemuda Zaman Ini:
Membuat To-Fix & To-Build List
Catat kebiasaan buruk yang harus diperbaiki (to fix), serta kebiasaan baik yang perlu dibangun dan dikembangkan (to build).Membuat 10-Day Challenge
Lakukan tantangan positif selama 10 hari pertama Muharram, seperti bangun subuh, membaca buku, dan menjaga dari maksiat digital.Bergabung dengan Circle Positif
Pilih lingkungan pertemanan yang mendorong perubahan diri menuju kebaikan dan ketakwaan.Evaluasi Harian
Refleksikan setiap akhir hari: Apa yang sudah baik? Apa yang harus diperbaiki?Doa dan Ketekunan
Iringi setiap langkah dengan doa dan kesungguhan untuk berubah secara konsisten.
Penutup
Bulan Muharram bukan hanya sekadar pergantian tahun dalam Islam, tetapi juga menjadi momen emas bagi para pemuda untuk melakukan revolusi diri. Melalui empat nilai utama: Mujahadatun Nafs, Hifdzul Hurmah, Ridhā الله, dan Mahabbatullah, setiap pemuda dapat memulai perubahan besar dalam hidupnya menuju kedewasaan iman dan kemuliaan akhlak.
Penulis: Abdul Fariz Ramdan (Mahasiswa Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)