Dzikir: Jalan Sunyi yang Menghidupkan Hati

admin111
admin111
3 Min Read

oleh: Dr. K.H. Dadang Muliawan, M.Sos.
(Wakil Talqin Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul dan Rektor USAMA Sirnarasa)

Dunia sering kali menyuguhkan berbagai godaan dan fitnah yang dapat mengotori hati. Dalam menghadapi tantangan tersebut, banyak orang mencari jalan keluar, bahkan terkadang melalui hal-hal yang menyesatkan. Namun, Islam mengajarkan cara yang paling mulia untuk membersihkan hati, yaitu dengan mengingat الله (dzikir).

Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Hati kita dapat dihinggapi penyakit seperti nafsu dan bisikan setan. Nafsu, jika diikuti, dapat mengalir dalam darah sebagaimana setan mengalir dalam diri manusia. Tidak ada seorang pun yang benar-benar terbebas dari celah atau penyakit hati, baik sedikit maupun banyak.

- Advertisement -

Untuk mengobati penyakit hati tersebut, ada satu obat yang paling mujarab dan harus dilakukan secara terus-menerus, yaitu dzikir. Dzikir tidak hanya sekadar ucapan lisan, tetapi harus meresap hingga ke dalam hati. Dzikir adalah kunci untuk membuka pintu kedekatan dengan الله.

الله memberikan karunia besar kepada hamba-Nya dengan menjadikannya mampu berdzikir. Ini merupakan nikmat yang sangat agung, karena tanpa kehendak-Nya, seseorang tidak akan mampu mengingat-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:

«مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ»

“Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan orang yang tidak mengingat Rabb-nya adalah seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di antara kemuliaan (karomah) dzikir adalah: pertama, الله menjadikan hati seorang hamba senantiasa bergerak untuk mengingat-Nya, yang merupakan bukti cinta-Nya. Kedua, الله akan mengingat hamba-Nya yang mengingat-Nya, sebagaimana firman-Nya:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku).” (QS. Al-Baqarah: 152)

Ketiga, dzikir menjadi jalan untuk membersihkan hati, sehingga memudahkan masuknya ilmu dan ketakwaan. Dengan berdzikir, sifat-sifat tercela (mazmumah) akan berangsur hilang, digantikan oleh sifat-sifat terpuji (mahmudah).

Dzikir adalah amalan para nabi dan sahabat. Mereka menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Rasulullah ﷺ senantiasa mengajarkan dzikir setelah salat, minimal membaca kalimat-kalimat utama seperti tasbih, tahmid, dan takbir. Semakin banyak seorang hamba berdzikir, semakin besar pula cahaya dan keberkahan yang الله berikan.

Semoga الله mengistiqamahkan kita untuk selalu mengingat-Nya, mengikuti jejak para sahabat dan para rasul, serta melestarikan amalan mulia ini, agar hati kita senantiasa bersih, hidup penuh berkah, dan mendapat ridha-Nya.

Disarikan dari: https://youtu.be/g2MkoWiWmZg?si=soPf48Z9Xow8Wdso

Share This Article
Leave a comment