TQN PP SURYALAYA & AGENDA PERADABAN DUNIA ABAD 21 (Bagian 2)

admin111
admin111
6 Min Read

Oleh : K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D. (Abah Jagat Al Khoolish)
[Alumnus Tilburg University of Digital Science and Human Resources]
6 November 2018

Secara spiritual dan konseptual, agenda kerja men-DUNIA-kan thoriqoh dan men-THORIQOH-kan dunia itu adalah “meng-QOODIRIYYAH meng-NAQSYABANDIYAH-kan Dunia”, “men-DZIKIR JAHR men-DZIKIR KHOFI-kan Dunia”, “men-SURYALAYA men-SIRNARASA-kan dunia”, dan “men-JAGAT meng-ARSY-kan dunia”. Dengan ungkapan lain, men-DUNIA-kan thoriqoh dan men-THORIQOH-kan dunia itu, yakni menciptakan tatanan “dunia yang ada Thoriqoh-nya, thoriqoh yang ada dunia-nya”, “Qoodiriyyah yang ada Naqsyabandiyah-nya, Naqsyabandiyyah yang ada Qoodiriyyah-nya”, “Suryalaya yang ada Sirnarasa-nya, Sirnarasa yang ada Suryalaya-nya”, dan “Jagat yang ada ‘Arsy-nya, ‘Arsy yang ada Jagat-nya”.

Secara aktual dan operasional, agenda kerja men-Dunia-kan thoriqoh-men-Thoriqoh-kan dunia itu dapat diterjemahkan dalam beberepa kegiatan praksis berikut:

            Pertama, men-Syiar-kan ajaran ini ke segenap penjuru dunia dengan berbagai cara dan berbagai instrument teknologi. Dua di antara sekian banyak cara antara lain yang bisa dilakukan: 1) Me-Laa Ilaaha Illalloh-kan seluruh penduduk dunia dengan seruan Talqin dan secara bertahap mengamalkan Dzikir-nya. Sejak tahun 1968, Pangersa Abah istiqomah menggiring manusia ke satu pintu, pintu keabadian hidup: agar manusia, umat Islam, mengambil Talqin Dzikr kepada Guru Agung Abah Anom yang saat itu berada di Patapan Suryalaya, Godebag. Pergi ke mana saja, kapan saja, hanya itu saja, pekerjaan utama-nya: menggiring orang-orang agar ke Suryalaya.         Meminjam istilah penyanyi dangdut beken Via Vallen “satu titik”, titik itu: me-masuk-kan manusia ke dalam Laa Ilaaha Illalloh agar Laa Illaha Illaloh-nya masuk, merasuk, dan menyebar ke dalam kulit, daging, tulang dan sumsum.

- Advertisement -

Begitu pun pula kita, para Muridin wal Muhibbin, apapun pekerjaan atau bisnis keduniaan yang digeluti, misi utamanya sama: menggiring manusia agar Talqin ke Suryalaya yang ada di Sirnarasa. Program kerja selanjutnya, yakni, pengamalan dua Dzikir yang telah ditanamkan itu di mana saja kapan saja. Tuntaskan pembangunan masjid-mesjid yang ada di muka bumi ini dengan dipakai Dzikir dan amaliyah Mursyid lain wabilkhusus Manaqiban. Semegah dan semewah apapun masjid, kata Pangersa Abah, tetap dianggap belum jadi kalau belum dipakai Dzikir, kalau belum dipakai Manaqiban. Dengan demikian, tugas mulia kita jadi kontraktor-nya ALLOH, yang punya proyek: “nganggeus-keun pangwangunan masjid-masjid”. Sekarang ini, sudah 38 negara yang sudah kemasukan, kerasukan Manaqib. Itulah jejak-jejak ruhaniah Guru Agung membangun Peradaban Dunia yang harus kita injak, dan kita lanjutkan.

Dzikir Jahar/Dzikir Gede itu Syiar, karena yang di-jahr-kan adalah Kalimah Da’watul Haq sekaligus merupakan Panji Iman:

عَلَمُ الاِيْمَان لاَاِلهَ اِلاَّ اللّه

Bendera Iman Laa Ilaaha Illalloh.

Kanjeng Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam melaksanakan Dzikir ini, sampai dikatakan gila oleh Kafir Quraisy, seperti tertuang dalam QS Al-Hijr ayat 6. Surat dan ayat ini pula menjadi dalil mutlaq bahwa Kanjeng Nabi Muhammad melaksanakan Dzikir Jahr, karena suara Dzikr Nabi terdengar oleh Kafir Quraisy. Mengapa pengamalan Dzikir ini wajib kita laksanakan? Selain perintah ikut Guru, yang ikut kepada yang ikut, kepada yang ikut Kanjeng Nabi Muhammad melaksanakan perintah ALLOH seperti tertuang dalam Surat al-Ahzab ayat 41:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا ۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41)

juga karena inilah jalan satu-satunya cara untuk menjaga dunia, untuk memperpanjang usia-nya. Bukan hanya Panjang usia dunia-nya, juga memanjangkan usia dunia pengamal Dzikir-nya. Tentang Dzikr ini memanjangkan usia dunia, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang masyhur mengingatkan semua penduduk dunia ini:

لَا تـَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يـَـبْـقَى عَـلَى وَجْهِ الْاَرْضِ مَنْ يـَقُوْلُ اَلله اَلله

“Kiamat tidak akan terjadi sampai tidak ada lagi di muka bumi orang yang mengucapkan: “Alloh, Alloh” (H.R. Muslim)

Tentang Dzikir ini memanjangkan usia dunia pengamalnya, simak Sabda Nabi Shollalllohu ‘alaihi wasallam:

عَنْ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ مُغَفَّلْ قَالَ: سَمِعْتُ أَنَّ وَهْبَ بْنَ مُنَبَّةٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قرَأْتُ فِي آخِرِ زَبُوْرِ دَاوُدَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ ثَلَاثِيْنَ سِطْرًا قَالَ: يَا دَاوُدُ هَلْ تَدْرِي أَيُّ الْمُؤْمِنِ أَحَبُّ إِلَيَّ أَنْ أُطِيْلَ حَيَاتَهُ؟ قَالَ: لَا، قَالَ: الَّذِي إِذَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ اقْشَعَرَّ جِلْدُهُ وَارْتَعَدَتْ مَفَاصِلُهُ فَإِنِّي أَكْرَهُ لَهُ بِذَلِكَ الْمَوْتَ كَمَا يَكْرَهُ الْوَالِدُ لِوَلَدِهِ . (المواعظ العصفورية: الحديث السابع)

Dari Abdushomad bin Mughoffal berkata: aku mendengar Wahab bin Munabbih RA berkata: aku membaca tiga puluh baris di akhir kitab Zabur Nabi Daud AS bahwa Alloh SWT berfirman: “Wahai Daud, apakah engkau tahu mukmin mana yang lebih Aku suka Kupanjangkan hidupnya?”, beliau AS menjawab: “Tidak”, Alloh SWT berfirman: “Yaitu orang yang jika mengucap Laa Ilaaha Illalloh maka kulitnya merinding dan persendiannya bergetar karena sesungguhnya Aku tidak menyukai kematian baginya sebagaimana orang tua tidak menyukai (kematian) anaknya.”

Jadi, kita, para pengamal Dzikir ini, sesunggunya merupakan para Pahlawan Dunia yang sejati. Kita ini Super Hero-nya Dunia, bukan The AVENGER ciptaan Holywood, Amerika tapi The AVENGER itu ciptaan ALLOH dengan Berkah Karomah Guru Agung. Iron Man, Super Man, Spider Man, dan Wonder Women yang sesungguhnya itu kita, para pemanjang usia dunia dengan Dzikir. Pangersa Abah di berbagai kesempatan menyampaikan, kalau ada yang tanya, mau ngapain ke Sirnarasa? Jawab dengan kompak: mau memperpanjang usia dunia! Ini bukan ajaran main-main dan jangan dicampur main-main, Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Pangesa Abah dalam bahasa sunda, “lain ajaran heureuy keuneun, jeung ulah dicampuran ku heureuy. Membangun peradaban dunia dengan memperpanjang usia dunia, dengan amalan tertinggi, tidak ada lagi yang lebih tinggi lagi dari ini: Laa Ilaaha Illalloh.

[Bersambung]

Share This Article
Leave a comment