Pangersa Abah tengah menikmati jamuan makan siang dari Syaikh Hashimuddin
Oleh: Prof. Dr. K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D.
[Pembantu Khusus ABAH AOS]
Seusai shalat, rombongan yang dipimpin Syeikh Mursyid dijamu makan siang oleh cucu ke-27 dari Rasulullah SAW itu, di ruang makan dekat dapur umum Madrasah Tuan Syeikh. Adapun menu yang disajikan makanan khas Irak, biryani ayam dan kambing, dicampur dengan rempah manis khas Timur Tengah. Semua makan dengan lahap. Sungguh, itulah kali pertama makan dan minum langsung dari Madrasah yang menyehatkan dan penuh barokah.
Setelah makan siang selesai, Sayyid Hashim langsung mendampingi Syeikh Mursyid dan rombongan berziarah ke makam seorang Maha Guru Agung, Rajanya para Wali, yang ditunggu-tunggu: Tuan Syeikh. Namun sebelum ke sana, Sayyid Hashim mengajak serta Syeikh Mursyid untuk menziarahi kakek dan kakek buyutnya Sayyid Hashim, salah satunya yang merupakan Perdana Menteri Irak pertama. Berdoa sejenak di sana. Letaknya masih di kawasan mesjid Tuan Syeikh, persisnya di pelataran depan.
Setelah berkirim doa, Sayyid Hasyim mengantar rombongan ke makam di mana jasad tuan Syeikh disemayamkan beberapa abad silam. Setibanya, langsung berjalan mengelilingi makam, di selasar persis di depan pintu penutup makam, Sayyid Hasyim memimpin doa yang diaminkan Syeikh Mursyid beserta seluruh rombongan. Secara mengejutkan, Sayyid menghadiahkan Syeikh Mursyid kunjungan ke ruang kholwat yang biasa digunakan Tuan Syeikh semasa hidupnya.
“Di sinilah tuan Syeikh menghabiskan malam, shalat shubuh dengan wudhu shalat Isya,” ucap Syeikh Mursyid begitu memasuki ruang berukuran 4 x 4 meter persegi itu. Di ruang itu, Abah Aos mengamati detail ruangan, ornamen, dan lemari yang berisi kitab di samping kanan kirinya. Tampak baru selesai renovasi.
Di ruang kholwat itu pula, Sayyid memberikan al-Quran dengan ditandatangi sendiri oleh Sayyid Hashim kepada Abah Aos. Bahkan tertulis di situ, Syeikh Mursyid memperoleh gelar tambahan di belakang Saifulloh Maslul, yakni: Al-Qodiri. Selain, Syeikh Mursyid, yang mendapat kehormatan ha- diah Quran bertandatangan ialah Mudir ‘Am Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahli Thariqah al Mu’tabaroh An- Nahdliyyah (JATMAN) yang turut serta dalam rom- bongan, KH (Buya) Abdul Mu’thi Nurhadi.
(Bersambung)