Pangersa Abah Aos dan Rombongon berfoto di depan Mesjid Kufah
Oleh: Prof. Dr. K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D. [Abah Jagat Al Khoolish]
(Pembantu Khusus ABAH AOS)
Setengah jam dari rumah Nabi Ayyub AS, Syeikh Mursyid beserta rombongan tiba di Kufah, persisnya berkunjung ke rumah dan mesjid di mana dulu, ahli sililah TON PPS ke empat ini meninggal karena ditikam saat melaksanakan shalat Shubuh. Rombongan harus berjalan sejauh lima ratus meter menuju lokasi. Jalan pasir yang basah, karenanya becek dan berlumpur. Semalaman hujan. Setibanya, langsung masuk dengan pemeriksaan. Rupanya, memasuki lokasi ziarah kali ini lebih ketat dan tidak diperkenankan untuk membawa alat elektronik: handphone, kamera, dan alat pengambil gambar lainnya harus ditaruh di security atau dititip ke anggota rombongan yang tidak masuk ke lokasi.
Di mesjid Kufah, tampak sekali kemegahan bangunan maupun gaya arsitekturnya. Bahan-bahan yang melakat di lantai maupun dindingnya, berasal dari marbel putih dan batu marmer pilihan. Sebagian tiangnya dilapisi emas, termasuk mihrab, tempat Imam Ali terbunuh. Bangunan persegi itu bentuknya seperti Masjidil Haram di Makkah Al Mukarromah. Di tengah-tengahnya dibiarkan beratap langit namun berlantai marbel putih pilihan. Luxury sekali.
(Bersambung)