Oleh: Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs
(Wali Mursyid TQN Suryalaya Sirnarasa Silsilah ke 38)
Hal terbaik yang harus dilakukan oleh seorang muslim adalah dengan beristighfar sekaligus melakukan taubat. Taubat sendiri dapat diartikan berhenti dari perbuatan buruk dan untuk selanjutnya istiqomah melakukan perbuatan baik.
Itulah sebenarnya ampunan hakiki yang diberikan الله kepada manusia. Firman الله dalam surat Al Baqarah ayat 222:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya الله Mencintai orang yang banyak bertaubat dan memelihara kesucian dirinya.”
Satu-satunya alat taubat yang paling efektif adalah Dzikrulloh. Dengan hal tersebut bukan saja akan terpelihara dari upaya-upaya Syetan yang senantiasa mengintai kita untuk menjerumuskan ke jurang kesesatan tetapi juga akan membawa kita kembali kepada الله.
Sehingga perbuatan kita sehari-hari senantiasa tertuntun dengan sifat-sifat Rabbaniyyah. Mengapa Dzikrulloh merupakan sarana paling efektif dalam mengembalikan hati yang telah kotor, hal ini seperti diterangkan الله SWT dalam surat Al Ahzab ayat 35 :
وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) الله , الله telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab:35)
Ayat ini tentunya menjadikan penjelasan yang sangat rinci bahwasanya dengan berdzikir yang banyak merupakan suatu hal yang dapat mendatangkan ampunan الله SWT, baik sekarang maupun mendatang.
Adapun ukuran dzikir yang banyak itu bukanlah dengan jumlah tertentu dan bukan pada waktu tertentu akan tetapi selamanya.
Dan juga Dzikir kepada الله itu bukanlah dengan ucapan lisan semata tetapi juga dengan rasa (dzawq) yang selalu diamalkan dalam hati orang yang berdzikir.
(Lautan Tanpa Tepi Halaman 51)
Disalin oleh Al ‘Arsy