Abah Sepuh & Mama Suja’i

Panji Makalalag
Panji Makalalag
3 Min Read

Oleh: K.H. Muhammad Aang Rahmat Setiarasa
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Bandung)

Mama Suja’i pernah ngirim surat ke Abah Anom, yang isinya mempermasalahkan tentang Thoriqoh Setelah membaca surat itu, Abah Anom tidak membalasnya, Abah Anom hanya berbicara kepada pengantar surat :

“Abah mah tara ngadukeun domba batur” (Abah mah tidak suka mengadu domba milik orang lain)

Kemudian disampaikan perkataan Abah Anom itu kepada Mama Suja’i. Lalu Mama Suja’i nyuruh pengantar surat untuk mengambil lagi surat itu dari Abah Anom. Ketika Abah Anom dipinta surat itu, Abah Anom menolak untuk memberikan nya. Kata Abah Anom :

- Advertisement -

“Kenapa barang yang sudah dikasih mau diambil kembali ….!! Sampai kan kepada Mama Suja’i …!!”

الآخذ على هبته كالكلب الآ كل على قيئه

“Orang yang mengambil kembali pemberiannya, seperti anjing yang memakan kembali muntahnya… “

Kemudian disampaikan lah perkataan Abah Anom itu kepada mama Suja’i. Mendengar itu, mama sujai langsung datang ke Suryalaya.

Sejak zaman Abah Sepuh, Mama Suja’i sering mengkritik Thoriqoh. Walau tidak pernah debat, tapi wakil/murid Mama Suja’i selalu menutup ceramah nya dengan perkataan pesan dari Mama Sujai :

“Jalma bodo dibere torekat ibarat orok dibere racun” (orang bodoh dikasih thoriqoh seperti bayi dikasih racun)

Dan selalu dijawab oleh wakil (murid) Abah sepuh di akhir ceramah dengan pesan Abah Sepuh :

” Jalma bodo dibere torekat ibarat orok dibere cai susu indungna” (orang bodoh dikasih thoriqoh seperti bayi dikasih air susu ibu)

Bertahun-tahun seperti itu, ahirnya Abah Sepuh & Mama Sujai mengadakan perjanjian dgn isi :

“Barang siapa diantara wakil Abah Sepuh atau wakil Mama Suja’i yg meninggal dunia terlebih dahulu, maka yang hidup harus menziarahinya dan harus membaca salam, jika yang meninggal tersebut menjawab salam dari kubur nya dengan keras maka yang meninggal itulah yang benar”

Ternyata yang duluan meninggal adalah wakil Abah Sepuh. Sesuai perjanjian, maka mama suja’i dan 40 orang muridnya menziarahinya dan membaca salam , Ketika belum tamat membaca “Assalamualaikum “…. Wakil Abah Sepuh yang sudah meninggal menjawab dengan keras dari kubur nya…”Waalaikum salaaaaam warohmatulloooooh…”

Murid-murid mama Suja’i pun segera pulang dengan sedikit berlari ketakutan… Dan mengakui yang benar adalah :
“ORANG BODOH DIKASIH THORIQOH SEPERTI BAYI DIKASIH AIR SUSU IBU”

Dawuh Abah Aos :
“Dulu untuk membuktikan benarnya thoriqoh seperti itu. Kita mah sudah tinggal enaknya… Tinggal makan Kalau ada yang nanya Apa itu thoriqoh? Jawab saja, Makan…Ini roti… Tinggal makan…Kalau ada yang nanya Dzikir apa itu? Jawab saja, “Dzikir yang anda belum tau….Kalo mau tau, saya kasih tau…”

SIRNARASA,
Sabtu, 04/08/2018

Share This Article
Leave a comment