BAHAYA KERETAKAN!

admin111
admin111
5 Min Read

Oleh: K.H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D. [Abah Jagat Al Khoolish]
(Ketua Penasehat Madrosah+Roudhoh TQN Suryalaya Sirnarasa Pusat)
8 November 2016

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَ صْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Alloh agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10)

- Advertisement -

Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad Menyampaikan pesan khusus, kepada murid-muridnya yang diabadikan dalam sebuah Wasiat yang dikenal dengan Tanbih, “Semoga tak akan timbul Keretakan dalam lingkungan kita sekalian… Amin.“ Itulah doa’ Pangersa Guru Agung Abah Sepuh Ra Qs yang selalu kita aminkan setiap pembacaan Tanbih. Suatu pengharapan dengan tingkat universalitas  yang tinggi untuk kita semua, bukan cuma umat Islam tetapi umat manusia di seluruh dunia. Sebagaimana dalam firman-Nya:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

“Sesungguhnya Alloh menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 90)

Pangersa Guru Agung Maulana Al-Habib Abah Aos Ra Qs memberi penerangan maksud terdalam doa’ Suryalaya-1 itu, “jangankan timbul perpecahan,  perselisihan, atau persengketaan, timbul keretakan saja tidak boleh. Retak saja tidak boleh apalagi pecah!” demikian Pangersa menegaskan. Retak itu belum pecah, masih menyatu, tapi sudah ada penanda luka, potensi pecah. Wasiat Abah Sepuh sangat menjangkau jauh, agar kita semua, umat berAGAMA dan warga NEGARA mana saja agar senantiasa menjaga kehidupan dalam persatuan yang seutuhnya, tiada keretakan sedikit pun. Bila pun ada keretakan bisa segera diperbaiki, lebih mudah bila sudah pecah dan hancur.

Salah satu cara untuk tetap menjaga kesatuan, menjauhi segala macam hal yang dapat menimbulkan potensi keretakan adalah dengan berpegang teguh pada tali agama Alloh, sebagaimana dalam Firman-Nya:

وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ وَا ذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَ صْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖۤ اِخْوَا نًا ۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّا رِ فَاَ نْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Alloh mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 103)

Tali Agama Alloh yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Ahli Silsilah. Sehingga, jika ingin menghindari perpecahan dan keretakan, hendaklah para ikhwan untuk tetap fokus memegang teguh apa yang telah diajarkan oleh para Ahli Silsilah sebagai pedoman dalam hidup. Caranya adalah dengan mengikuti apa saja yang telah diputuskan, ditetapkan, dan dipastikan oleh para Ahli Silsilah. Utamanya Ahli Silsilah yang hidup di masa ini.

Saat ini, negeri yang kita cintai ini, dibayang-bayangi keretakan akibat segelintir orang, yang bila tiada yang memperbaiki keadaan, bisa berubah mengerikan; perpecahan yang mengancam persatuan dan kesatuan.  Negara Kesatuan Republik Indonesia itu harga mati, sangat tidak salah bila Guru Agung kita Abah Aos menetapkan ritual Manaqiban HadrotSulthon Aulia Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani dipersembahkan untuk Ketahanan Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI], Untuk Kejayaan Agama Dan Negara Serta Untuk Peradaban Dunia.

Inilah mengapa Pangersa Abah di saat-saat genting mengimbau kita para pecinta dan murid-muridnya untuk duduk, Dzikir, berwirid, ber-Tawasul, dan ber-Istighosah bersama para malaikat, para Nabi dan Rosul, para Aulia Alloh, para Syuhada dan orang-orang sholeh, memohon kepada Alloh agar doa-doa yang dipanjatkan Abah Sepuh dalam Tanbih terwujud, negeri ini terhindar dari praha disintegrasi. Haturnuhuuun Pangersa. Yuk giatkan Manaqib!

Semoga kita ada dalam kebahagiaan, dikarunia Alloh Subhanahu Wa Ta’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian. Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil, dan makmur dzohir maupun batin. Amin

Share This Article
Leave a comment