Oleh: K.H. Mahmud Jonsen Al Maghribi, S.H., M.Si.
(Wakil Talqin Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs dari Tanggerang)
Kita telah sering mendengar bahwa suatu kewajiban bagi umat Islam ialah Mencintai Alloh Swt. dan Rosul-Nya. Bahkan telah sering kita munajatkan, “Ilaahi anta maqshuudi wa ridhooka mathluubi a’thinii mahabbataka wa ma’rifataka”. (Yaa Tuhanku Engkaulah yang kumaksud dan ridho-Mu yang kucari, berilah rasa Cinta kepada Engkau dan mengenal kepada Engkau).
Cinta kepada الله Swt., tentulah juga Cinta kepada Rosullulloh Saw., Cinta kepada Rosullulloh Saw., tentulah juga Cinta kepada Penerus Rosullulloh Saw., yaitu Para Ulama (Mursyid).
Berikut ini adalah Dalil-dalilnya :
قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Firman الله Swt., Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak,saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggalyang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada الله dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan الله tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (At-Taubah 24).
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ
Dan Firman الله Swt., “Orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah”. (Al-Baqarah 165)
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةإِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Firman الله Swt., “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (Al-Qiyamah 22-23).
Firman الله Swt. “Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak الله akan mendatangkan suatu kaum yang الله mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan الله, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui. (Al-Maidah 54).
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Firman الله Swt. “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai الله, ikutilah aku, niscaya الله mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” الله Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran 31).
Hadist Rosullulloh Saw. :
Dari Anas Bin Malik dari Nabi shallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga الله dan rasulNya lebih dia cintai daripada selainnya, dan hingga ia dilempar ke neraka lebih disukainya dari pada kembali kepada kekufuran setelah الله menyelamatkannya. Dan tidak (sempurna) iman salah seorang kalian sehingga saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya atau manusia semuanya”. (HR. Ahmad).
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Cintailah اللهatas apa yang kalian makan dari nikmat-nikmat-Nya, dan cintailah aku karena cinta kalian kepada الله, dan cintailah Ahlul Baitku karena cinta kalian kepadaku. (HR At-Tirmidzi).
Dari Anas bin Malik ra. berkata : Nabi Muhammad saw bersabda : “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena الله; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah الله selamatkan darinya; dan sehingga الله dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” (HR. Bukhari).
Mengapa kita harus Cinta kepada الله, Rosullulloh, dan penerusnya?
Berkata Imam Ibnu Rajab Al-Hambali : “Barang siapa mencintai الله dan RasulNya dengan cinta yang benar dari hatinya, maka itu akan membuaynya mencintai dengan hatinya apa-apa yang Allah dan RasulNya cintai, dan membenci apa-apa yang الله dan RasulNya benci, ridla terhadap apa-apa yang الله dan RasulNya ridloi, tidak ridlo terhadap apa-apa yang الله dan RasulNya tidak ridloi. Dan ia bertindak dengan anggota tubuhnya sesuai dengan cinta dan benci ini, maka barang siapa bertindak dengan anggota tubuhnya dengan tindakan yang bertentangan dengan itu, yaitu dengan melakukan perbuatan yang dibenci الله dan RasulNya, atau meninggalkan sebagian perbuatan yang dicintai الله dan RasulNya, padahal ia berkewajiban dan mampu melaksanakannya, maka hal itu menunjukkan atas kurangnya rasa cinta yang wajib. jadi, wajib baginya untuk bertaubat dari hal itu, dan kembali menyempurnakan cintanya yang wajib.
Akan merasa nikmat ketika mendengar atau menyebut Sang Kekasih sehingga sering menyebut-nyebutnya (berdzikir). Dari ituالله berfirman : “Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati الله-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra’du).
Sebaliknya jika tidak cinta maka akan tidak suka dan marah jika nama الله sering disebut (Dzikir) : “Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain الله yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.” (Az-Zumar : 45).
Tanda-tanda adanya Cinta
Mencintai segala hal yang dicintai Sang Kekasih dan membenci segala hal yang dibenci Sang Kekasih. Ridho terhadap yang diridhoi Sang Kekasih dan marah terhadap yang dimarahi kekasih, yakni dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah dan RasulNya.
Dengan demikian, “Ternyata Cinta Kepada Mursyid Itu Menjadi Senjata Yang Ampuh Untuk Memerangi Hawa Nafsu”.
Tafakur Pecinta Kesucian Jiwa
22 Oktober 2014