“Ibadah yang diterima Alloh itu ialah ketika kita-nya pergi ke hadirat Alloh. Yang pergi kepada Alloh itu bukan kepala bukan pula kaki, melainkan hati. Hati yang berdzikir. Dzikir itu artinya ‘kita yang inget’, ketika hati inget maka hati pergi, kalau hati pergi berarti hati sampai. Sampai kemana? Sampai kepada yang diinget. Kalau hati sampai kepada yang diinget yaitu Alloh maka hati kita itu diterima Alloh…”
–Hadrotusyeikh al-Mustaqim Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Khoolish