Kenyataannya: dunia adalah panggung sandiwara. Kehidupan di panggung sementara ini plot ceritanya sudah ‘jadi’ jauh sebelum kita dilahirkan ke dunia. Dengan demikian, kita hanya menjalani lakon cerita saja.
Karena skenario hidup kita telah lama diatur dan ditetapkan oleh-Nya, maka, nikmati saja setiap penggal halaman, babak, dan lembar bab cerita hidup kita itu. Jadilah pemain yang baik, yang bermain dengan apik.
Jangan suka protes dengan alur kisah yang telah dibuat. Dan jangan suka menginginkan peran orang lain. Ikuti saja alurnya.
Ketika memasuki babak cerita penuh lara, akting menangislah dengan baik. Begitupun saat memasuki halaman cerita indah, tersenyum bahagialah, bahkan, terbahaklah dengan lepas.
Ketika harus memasuki bab cerita yang kelam, jangan sekali-kali menutup bukunya. Tapi, terus lanjutkan untuk membuka halaman-halaman berikutnya.
Untuk lebih tenang dan senang menyimak jalan cerita, habiskan-lah sisa waktu membaca bab demi bab cerita dengan seorang yang setiap masa Alloh utus untuk menemani kita, manusia. Mereka adalah para kekasih-Nya yang tercinta yang tahu jalan cerita dan diberi kuasa mengubah jalan cerita.
Yakinlah, kita akan tiba pada satu bab cerita yang suka cita, bersama Dia Yang Tercinta. Hidup bahagia di surga-Nya, abadi, selama-lamanya. Ya, cerita kehidupan yang happily ever after.
Salam hangat,
Al Khoolish