IBADAH SAMPAI MATI DAN HIDUP LAGI
“Berdasarkan Qs 15:99, kita diperintah ALLOH untuk beribadah kepada-Nya hingga datang ajal menjemput kita [wa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yaqin(u)]. Pertanyaannya, berapa banyak di antara kita yang meninggal saat menjadi imam sholat, saat jadi khotib jum’at/ceramah di mimbar, atau saat beribadah Haji/Umroh di Haromain? Kalau ibadah diartikan sempit seperti demikian, tentu terbatas jumlah di antara kita yang wafat dalam keadaan ibadah? Bersyukur telah Guru Agung tanamkan ke dalam hati/ruh/diri kita satu nama mencakup semua nama-Nya [ismu-al-jaami’]; satu nama adalah Dzat-Nya [ismu dzat], sehingga dengan-Nya, di mana saja kapan saja, kita ingat-diingat-bersama denganNya. Inilah keadaan ibadah yang mutlak akan bersama kita kapan pun ajal tiba.”
–Hadrotusyeikh Washilatu-thoolibin Abah Aos Ra Qs–
Salam, al-Khoolish
#SetiapDetikWaktuBerdetakKhofi
#SetiapDetakJantungBerdegupKhofi
#SetiapDesahNafasBerhembusKhofi
#SetiapDenyutNadiBerdenyutKhofi
#SetiapDesirHatiBerdesirKhofi