Ilmu Laduni dan Jalan Menujunya

admin111
admin111
5 Min Read

Oleh: Dr. K.H. Irfan Zidny Al Hasib, S.H., M.Si.
(Wakil Talqin Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs dari Jakarta)

Ilmu Laduni adalah sebuah pengetahuan yang bersumber dari الله langsung ke dalam hati seorang hamba, tanpa proses belajar biasa. Ilmu ini tidak bisa diraih dengan semata-mata membaca atau belajar dari guru, namun ia adalah pancaran cahaya Ilham dari الله kepada hamba-Nya yang telah disiapkan secara ruhani. Sebagaimana firman Allah:

وَعَلَّمْنَاهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا

“Dan Kami telah ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (QS. Al-Kahfi: 65)

Ilmu Laduni ini hanya dapat mengalir kepada jiwa yang telah melalui proses penyucian dan penyempurnaan diri. Jiwa tersebut telah ditata dan dibentuk dalam kesempurnaan, sebagaimana firman الله:

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا

“Demi jiwa serta penyempurnaannya.” (QS. Asy-Syams: 7)

Seorang hamba tidak akan menerima pancaran cahaya Ilham jika dirinya belum disucikan dan ditata. Proses taswiyah, atau penyempurnaan jiwa, menjadi syarat utama sebelum ilmu Laduni bisa masuk ke dalam hati seseorang.

- Advertisement -

Apabila seseorang telah mencapai kondisi ruhani tersebut, maka ia bisa menerima limpahan ilmu Laduni dengan beberapa jalan. Salah satunya adalah dengan mengamalkan apa yang telah ia ketahui. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ، وَرَّثَهُ اللهُ عِلْمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia ketahui, maka الله akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui.” (HR. Abu Nu’aim)

Contohnya, seseorang yang mengamalkan ibadah dengan penuh keikhlasan dan sungguh-sungguh, suatu saat ia akan mendapatkan pemahaman mendalam tanpa pernah mempelajarinya secara formal. Ini adalah bentuk limpahan Ilham yang datang karena ia mengamalkan ilmunya dengan benar.

Jalan lain untuk memperoleh ilmu Laduni adalah dengan riyadhah (latihan spiritual) dan mujahadah (kesungguhan jiwa) melalui kesungguhan muraqabah (pengawasan diri) dan keikhlasan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَخْلَصَ لِلَّهِ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا، ظَهَرَتْ يَنَابِيعُ الْحِكْمَةِ مِنْ قَلْبِهِ عَلَى لِسَانِهِ

“Barangsiapa yang ikhlas kepada الله selama empat puluh pagi, maka akan muncul mata air hikmah dari hatinya dan mengalir pada lisannya.” (HR. Al-Bayhaqi)

Dengan meluangkan waktu minimal 15 menit sebelum subuh untuk duduk tafakur, dzikir, atau mendekatkan diri kepada Allah selama 40 hari berturut-turut, maka akan terbuka pintu-pintu Ilham dalam diri seseorang.

Selain itu, jalan ketiga untuk mendapatkan ilmu Laduni adalah melalui tafakur (perenungan mendalam). Ketika seseorang tafakur atas jiwanya, maka ia akan mulai mengenali hakikat dirinya. Perenungan ini akan membuka pintu-pintu pemahaman yang tidak biasa. Tafakur adalah proses berpikir yang dalam dan terarah atas ciptaan الله dan atas dirinya sendiri. Rasulullah ﷺ bersabda:

تَفَكُّرُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سَنَةٍ

“Berpikir sesaat lebih baik daripada ibadah selama satu tahun.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Ketika seseorang merenungi ciptaan الله, hakikat dirinya, serta rahasia kehidupan, maka hatinya menjadi lapang, dan الله bukakan kepadanya pintu-pintu keajaiban. Seperti seorang pedagang yang benar dalam mengelola hartanya sesuai syariat, maka الله akan bukakan baginya jalan keberkahan dan keuntungan yang tak terduga. Sebaliknya, jika jalan yang ditempuh salah, maka akan membawa pada kerugian dunia dan akhirat.

Tafakur yang benar dan bersih akan menjadikan seseorang sebagai pribadi yang berilmu, cerdas, diberi Ilham, dan ditolong oleh الله. Ia menjadi orang yang sempurna secara akal dan hati. Dari sini, terbukalah pintu-pintu hikmah dan rahasia Allah yang tidak diketahui orang banyak.

Semua ini menunjukkan bahwa ilmu Laduni bukanlah perkara khayalan, melainkan hasil dari kesucian jiwa, kesungguhan amal, dan kedalaman tafakur. Ia tidak bisa diraih oleh orang yang malas berpikir, tidak sungguh-sungguh, atau hanya mengejar ilmu duniawi. Ilmu Laduni adalah anugerah yang hanya diberikan kepada mereka yang menjaga hati, memurnikan niat, dan terus mendekat kepada الله dengan penuh pengharapan dan cinta.

Wallahu a’lam.

Ket: Tulisan ini adalah transkrip dari ceramah beliau yang berjudul “Ilmu Laduni” di Channel YouTube Sinaurasa

Link Video: https://youtu.be/A9PtsKn_VZU?si=Fd4npuu4O8SXVifx

Share This Article
Leave a comment