Oleh : KH Budi Rahman Hakim, MSW., PhD.
[Pembantu Khusus ABAH AOS/Pimpinan Pesantren Peradaban Dunia JAGAT ‘ARSY]
AURA itu vibrasi energi spiritual yang memancar dalam diri seseorang kepada lingkungan sekitarnya. Efek dari pancaran energi batin itu ialah keterpikatan hati orang-orang sekitarnya –bahkan termasuk hewan dan tumbuhan– untuk slalu berinteraksi serta membangun relasi dengannya. Ia punya daya pikat yang kuat bagi dunia sekitarnya.
Daya tarik itu pada gilirannya memberi manfaat lahir bagi dirinya. Bagi seorang perempuan dengan auranya bisa memikat lawan jenisnya –begitu sebaliknya; bagi wirasusahawan dengan auranya bisa menarik hati mitra usaha dan atau pelanggannya; bagi karyawan dengan auranya memikat hati bosnya; bagi pemuka agama dengan auranya menambah wibawa dan pesona dirinya serta yang diajarkannya.
Di dunia mistik, membuka aura itu telah menjadi bisnis menarik. Sudah jadi industri. Banyak pihak-pihak yang terjun menawarkan jasa membuka aura. Ada yang berbasis ilmu keparanormalan, perdukunan, dan bahkan ilmu hikmah. Pirantinya ada yang pake susuk, kertas kuning mantra, isim, dan benda ajimat.
Tidak sedikit masyarakat –karena promosi manfaat terbukanya aura oleh para pelaku usaha di bisnis ini begitu gencarnya– yang tertarik menggunakan jasa mereka. Sebagian rutin berlangganan, ada yang cuma selewatan, demi meningkatnya daya pikat pribadi dan kegiatan yang ditekuninya. Tarifnya bervariasi dari kelas receh hingga kelas bayaran dengan travel cek. Lokasi praktek jasa buka aura ini tersebar: ada yang di gubuk perkampungan jauh dari kota, ada pula di pusat perbelanjaan tengah kota.
Umumnya, kehendak hati membuka aura diri ini sangat transaksional. Semata untuk keuntungan dan peruntungan dunia saja. Pilihan jalan membuka auranya juga sangat riskan merusak ketauhidan.
Namun ketahuilah aura itu ada dan penting terpancar dalam diri kita. Bagi Pecinta Kesucian Jiwa, terbukanya aura ini amat penting untuk pengembangan ajaran yang jadi amalan Kesucian Jiwa. Terbuka aura itu bukan tujuan tapi hanya bonus. Dan terbuka aura itu sekaligus menjadi penanda atau bekas dari telah bekerjanya amalan Kesucian Jiwa dalam diri kita.
Untuk itu, sejak dari prosesnya, Pecinta Kesucian Jiwa tidak memilih jalan yang tidak diajarkan oleh Guru Agung Pecinta Kesucian Jiwa. Ada beberapa amalan dari Guru Agung Hadrotus Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul dari Gurunya dari Gurunya dari Gurunya hingga Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam yang terbukti bisa membuka aura –jika itu memang tujuannya.
Apa saja amalan pembuka aura? Dan bagaimana tata caranya? (BERSAMBUNG)