Meningkatkan Nilai Spiritual Dalam Diri Melalui Bimbingan Syeikh Mursyid

admin111
admin111
6 Min Read

Oleh: K.H. Luqman Kamil Ash Shiddiq S.Pd dan Gus Panji Al ‘Arsy

Spiritualitas seorang manusia tidak hanya tercermin dalam ibadah ritual semata, tetapi juga dalam bagaimana dirinya berinteraksi dengan sesama dan memberikan manfaat bagi kehidupan.

Dalam Islam, seseorang dikatakan memiliki nilai spiritual tinggi jika ia memiliki dua karakter utama:
1. Keluhuran budi pekerti (kemuliaan akhlaq).
2. Kemanfaatan diri bagi orang lain.

Dua karakter utama di atas berdasar hadits Nabi SAW:

- Advertisement -

أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا

“Orang-orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya” (HR. Tirmidzi)
——–

إِنَّ أَحَبَّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempatnya denganku adalah orang yang paling baik akhlaqnya.”
———

قال صعم : خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Thobroni)

Kedua aspek ini sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Bersabda Rosululloh ﷺ :

إنَّما بعثتُ لأتمِّمَ مَكارِمَ الأخلاقِ

“Sesungguhnya aku diutus (ke muka bumi ini) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Firman اللّٰه dalam Al Qur’an:

لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا

“Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap perjumpaan (dengan) اللّٰه dan (yaqin dan menyiapkan bekal untuk) hari akhir dan yang banyak berdzikir kepada اللّٰه .” (QS. Al-Ahzab/33: Ayat 21)

Maka, seseorang yang ingin mencapai spiritualitas tinggi harus meneladani Rasulullah ﷺ dalam akhlaknya dan memberikan kemanfaatan bagi lingkungan sekitar.

Membangkitkan Medan Kekuatan Spiritual (Field of Power)
Untuk mencapai tingkat spiritual yang tinggi, seseorang tidak bisa berjalan sendiri. Ia membutuhkan bimbingan yang tepat agar dapat membangkitkan medan kekuatan (field of power) dalam dirinya. Dalam dunia tasawuf, sosok yang mampu membimbing seseorang ke arah ini dikenal sebagai Syeikh Mursyid.

Syeikh Mursyid adalah seorang guru spiritual yang telah mencapai kedekatan dengan اللّٰه dan memiliki kapasitas untuk membimbing muridnya dalam memperjalankan ruhaninya menuju اللّٰه . Mereka adalah ‘ulama pewaris Nabi dan pewaris suluk Mursyid sebelumnya.

Firman اللّٰه dalam Al-Qur’an:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَا بْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada اللّٰه dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-NYA, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-NYA, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah/5: Ayat 35)

Salah satu jalan yang dimaksud dalam ayat ini adalah dengan mengikuti bimbingan seorang guru Mursyid yang memiliki sanad keilmuan yang jelas dan tersambung kepada Rosululloh Muhammad SAW.

Mengamalkan Thoriqoh Yang Mu’tabaroh Adalah Metode Meningkatkan Spiritualitas Diri
Metode yang digunakan untuk membangkitkan medan kekuatan spiritual dalam diri dikenal dengan istilah Thoriqoh al-Mu’tabaroh. Thoriqoh Al Mu’tabaroh adalah jalan spiritual yang memiliki sanad yang bersambung hingga Rosululloh ﷺ , diakui oleh para ‘ulama dan tata caranya pun tidak menyimpang dari aturan/hukum negara.

Dalam thoriqoh, seseorang dibimbing untuk memperbanyak dzikrulloh dengan metode yang telah diajarkan secara turun-temurun oleh Guru ahli silsilah Thoriqoh tersebut. Dzikir bukan sekadar ucapan, tetapi merupakan kunci utama dalam membersihkan hati (tasfiyatul qolbi), mendidik hawa nafsu (tazkiyatun nufus),mendekatkan diri kepada اللّٰه (taqorrub ilalloh), ma’rifat dan wushul kepada اللّٰه .

Firman اللّٰه Ta’ala:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan berdzikir kepada اللّٰه . Ingaaat, hanya dengan berdzikir kepada اللّٰه hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ro’d/13: Ayat 28)

Dalam hadits di jelaskan:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ كَمَثَلِ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ”
(رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Musa ra, ia berkata, Rosululloh SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Robb-nya dan orang yang tidak berdzikir kepada Robb-nya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Dengan mudawamah dzikir kepada اللّٰه yang dibimbing oleh Syeikh Mursyid yang Kamil Mukammil, dengan Thoroqoh yang Mu’tabarah, dibina dengan ilmu yang benar, seseorang akan mengalami peningkatan nilai spiritualnya secara signifikan.

Kesimpulan
Untuk menjadi manusia dengan nilai spiritual yang tinggi, seseorang harus memiliki akhlak yang luhur dan memberikan manfaat bagi orang lain. Untuk mencapai hal tersebut, ia membutuhkan bimbingan Syeikh Mursyid Kamil Mukammil yang akan mengajarkannya metode spiritual yang benar, yaitu Thoriqoh al-Mu’tabaroh.

Alhamdu lillaah, izin اللّٰه penulis pun adalah pengamal, pengaman, pelestari Thoriqoh Al Mu’tabaroh.
– Guru Mursyid kami adalah Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Quthub Ash Shomadani Al Mahdi ra qs.
– Thoriqoh kami adalah Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Ma’had Suryalaya Sirnarasa PPKN (Penghulu Pesantren Ketahanan Nasional).

Kitab rujukan utama kami:
1. Kitab Al Qur’an.
2. Kitab Hadits.
3. Kitab Miftahush Shudur Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin.
4. Kitab Majmuatu Ar Rosail Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Quthub Ash Shomadani Al Mahdi.

Di samping kitab utama juga kitab-kitab ‘ulama Tashowwuf lainnya.

Semoga kita semua diberi pertolongan oleh الله mampu meniti perjalanan ini.
Semoga bermanfaat.
Wallohu a’lam.

Share This Article
Leave a comment