Bagian 1 dari 4
Ihsan itu perasaan. Perasaan yang harus ditumbuhkan, dirawat di dalam diri. Perasaan apakah gerangan?
Perasaan seolah setiap saat melihat Alloh. Kalau perasaan itu belum tumbuh, tumbuhkan perasaan setiap saat dilihat Alloh.
Para kekasih Alloh lebih dalam lagi hasratnya. Bukan hanya perasaan melihat dan atau dilihat yang tumbuh, tapi, perasaan dekat dan bersama Alloh.
Guru-guru Sufi Agung memberi petunjuk, untuk meraih perasaan-perasaan itu tangga utama tercepat, terdekat, dan paling utama ialah dengan ritual ingat Alloh [Dzikrulloh]. Ya, Dzikir. Hanya Dzikir dengan konsistensi tingkat tinggi-lah yang akan menumbuhkan perasaan (seolah) melihat, dilihat, bahkan perasaan dekat dan bersama Alloh.
Firman-Nya dalam Qs Al Baqoroh ayat 152:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”
Juga Firman-Nya dalam Hadits Qudsi:
وأنا معه إذا ذكرني
Artinya:
“Dan Aku bersama Hambaku, ketika ia mengingatku”
Tidak sembarang Dzikir. Ada petunjuk dan tata caranya.
Petunjuk dan cara yang telah Alloh tetapkan kepada Rosululloh melalui Malaikat Jibril untuk seluruh umat manusia.
Salam hangat,
AlKhoolish