Bagian 3 dari 3 – Habis
Karena hidup merupakan perpindahan dari satu ketentuan dan ketetapan ke ketentuan dan ketetapan lainnya, sikap jiwa manusia sejatinya menerima saja semuanya. Semuanya kebaikan dari Yang Maha Baik. Sikap menerima apa yang ada sebagai kesyukuran atas segala karunia kebaikan-Nya.
Oleh karena itu, tidak ruang untuk mengelak atau menolak ketentuan dan ketetapan-Nya. Jangan mengeluh, kecewa apalagi marah bila kita berpindah pada suatu jenis ketentuan dan ketetapan-Nya yang dirasakan tak enak. Pahit. Nyesek.
Sikap mengeluh, kecewa apalagi marah merupakan gejala, tanda, bahkan cermin keengganan untuk menjalani episode ketentuan dan ketetapan yang telah ditentukan dan ditetapkan-Nya. Kanjeng Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam menyetarakan sikap mengeluh sebagai sikap protes, dianggap sebagai tindakan unjuk rasa kepada Alloh.
Sebagi manusia ciptaan-Nya, tinggal di bumi ciptaan-Nya, pantaskah berunjuk rasa? Memprotes aturan main dan aturan waktu Alloh?
Terakhir mari renungkan firman-Nya dalam hadits qudsi, “Sungguh Aku Alloh, tidak ada tuhan kecuali Aku. Barangsiapa yang tidak bersyukur atas nikmat-nikmat dari-Ku, tidak bersabar dengan segala cobaan-cobaan dari-Ku, tidak ridho dengan setiap ketentuan dan ketetapan-Ku, maka, carilah Tuhan selain Aku.”
Salam hangat,
Abah Jagat21