Oleh: Prof. K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D.
[Pembantu Khusus ABAH AOS]
Kisah terbang tanpa visa (pengurusan visanya begitu tiba di Baghdad) ini tentu berkah dari banyak wasilah (perantara). Pertama, dari cucu zhurriyyah Sulthon Aulia Qutbil ‘Alamien Sayyid Syeikh Muhyiddin Abdul Qodir al-Jailani (Tuan Syeikh) yang ke-19 langsung dari Madrasah, yakni Sayyid Syeikh Hashimuddin al-Gaylani. Beliau memberikan jaminan pribadi langsung bahwa rombongan Syeikh Mursyid Abah Aos, apapun yang terjadi, harus berangkat ke Baghdad.
Jaringan beliau di pemerintah Irak, ucapnya, akan bekerja dan beliau siap membantu mengurusi setibanya di Baghdad. Dan benar, jaminan itu dibuktikannya. Jaringan beliau membantu sejak Syeikh Mursyid pertama kali menginjakkan kaki di tanah Gaos al’adzom, sampai ke tujuan pertama dengan melewati check point yang dija- ga ketat tentara Irak namun subhanalloh men- dapat kemudahan-kemudahan selama perjalan- an dari bandara memasuki kota Baghdad. Tidak ada pemeriksaan berlebihan di setiap check- point. Lancar dan mulus. Padahal biasanya ketat dan ribet sekali. Wasilah kemudahan perjalanan ini juga atas upaya murid Syeikh Mursyid, yakni Bapak H Dah- lan Iskan (Bapak Dahlan mengambil talkin zikir TON PPS dari wakil talkin Pangersa Syeikh Mursyid di rumah Dinas pada Ahad malam, tahun 2013) yang tahun sebelumnya berziarah ke ketiga kota yang sama. Menteri BUMN ini melakukan sambungan telepon ke Dubes Indonesia di Irak, sehari sebelum keberangkatan rombongan Syeikh Mursyid, tepatnya saat menghadiri walimatu shafar sekaligus pelepasan rombongan di Pesantren Internasional Jagat ‘Arsy, BSD, Tangsel.
Kepada Dubes RI di Irak Bapak Safzen Noerdin, pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini menitipkan pesan agar selama di Irak Syeikh Mursyid dan rombongan dibantu “Pak Dubes, Mursyid Kami, Abah Gaos, Jumat akan tiba di Baghdad, mohon bantu dijagai ya pak…” begitu ucapnya ke Dubes RI di Baghdad. Pada kesempatan syukuran perjalanan sehari menjelang keberangkatan, Menteri Dahlan Iskan juga menerima kartu anggota Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) dari Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qodiri juga secara simbolik penyerahan kartu JATMAN dari Mudir ‘Am Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) KH Abdul Mu’thy Nurhadi kepada Bapak Dahlan Iskan.
Setibanya di Baghdad International Airport, rombongan Syeikh Mursyid langsung disambut oleh utusan langsung Dubes RI, Bapak Saeful Anwar. Sekretaris Khusus Dubes RIT inilah yang membantu proses pengeluaran visa ditempat (visa on arrival). Alhamdulillah lancar. Beliau pula yang ditugaskan oleh Dubes untuk terus mendampingi sekaligus menjadi tour guide ziarah ke makam para Anbiya, Mursalin, Aulia, serta tempat-tempat bersejarah lainnya.
Dari Airport, rombongan langsung dibawa ke DarBar atau dulu masyhur disebut Madra- sah Sulthon Aulia Sayyid Syaikh Muhyiddin Abdul Qodir al-Jailani (AQJ) atau Tuan Syeikh. Patut disyukuri, dengan banyak wasilah, bahkan sungguh inilah karomah dari Syeikh Mursyid, rombongan mendapat kehormatan untuk bermalam di Madrasah selama di Irak. Rombongan Syeikh Mursyid menggunakan bis menuju Madrasah. Tiba di Mardasah, langsung diarahkan ke kantor pengurus Madrasah.
(Bersambung)