SATU SABDA UNTUK PERADABAN DUNIA

admin111
admin111
5 Min Read

Oleh : K.H. Budi Rahman Hakim, MSW., Ph.D.
(Ketua Dewan Kurator Universitas Sefulloh Maslul)
4 April 2017

Kanjeng Nabi Muhammad shollalohu ‘alaihi wasallam bersabda:

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

“Sampaikan dariku walaupun satu ayat” (HR. Bukhori)

- Advertisement -

Ahli Silsilah nomor 3 ini memerintah kepada umat di setiap kurun untuk menyampaikan, mendakwahkan, dan atau menyebarluaskan Firman Ahli Silsilah nomor 1, yaitu Robbul Arbab: ALLOH Subhanahu Wata’ala. Untuk tersebaranya Rahmat ke seluruh alam, sebagaimana firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala :

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)

Di kurun sekarang, perintah tersebut tentu berlaku wabilkhusus murid-muridnya, selain menyampaikan Firman Ahli Silsilah 1 dan Dawuh Nomor 3, juga Nomor 38. “Sampaikanlah oleh kita dari Ahli Silsilah nomor 38 kepada dunia walau satu sabda.”  Pangersa Abah Aos pernah menyampaikan, . “Dari dulu Abah tidak akan turun panggung kalau belum bicara thoriqoh, Abah Anom, dan Suryalaya. Abah mah tidak suka menjual barang dagangan orang lain.”

Pangersa Abah Aos telah memberikan tauladan bagaimana beliau dalam ber-khidmat untuk memperkenalkan Thoriqoh, Abah Anom, dan Suryalaya.  Karena tugas murid adalah memperkenalkan guru dan ajarannya, dan pada hakikatnya kita sedang memperkenalkan Rasolulloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Karena ajaran yang dibawa oleh Pangersa Abah Aos itu dari gurunya, dari gurunya, dari gurunya, dari gurunya, dari gurunya, sampai ke Kanjeng Nabi Muhammad Shollohu ‘Alaihi Wassalam. 

Ajaran yang dibawa oleh Guru Agung adalah untuk mengajak umat manusia kembali ke Jalan Alloh, melalui jalan yang paling cepat, dan yang paling utama. Alloh Subhanu Wa Ta’ala berfirman :

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِا لْحِكْمَةِ وَا لْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَا دِلْهُمْ بِا لَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِا لْمُهْتَدِيْن َ

 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl ayat 125)

Mengenai Ayat tersebut Pangersa Abah Aos menjelaskan, “Kalimah Dakwah sebenar-benarnya ke jalan Kebenaran adalah LAA ILAAHA ILLALLOH [kalimatu-da’watul-haq laa ilaaha illalloh]. Dakwah berjam-jam tidak sempurna kalau belum mengajak orang untuk ber-LAA ILAAHA ILLALLOH, karena tidak ada materi ajakan yang lebih utama daripada ini: 124 ribu Nabi dan 124 ribu wali diutus ALLOH untuk mengajak manusia agar ber-LAA ILAAHA ILLALLOH. Ketika kita melaksanakan Dzikir Jahar, mutlak kita sedang ber-dakwah, men-syi’ar-kan LAA ILAAHA ILLALLOH kepada siapa saja di dunia ini yang punya telinga, termasuk kita. Dalam Qs 16: 125 diterangkan, ‘Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan al-Hikmah, dengan pelajaran yang baik, dan berbantah dengan cara yang baik’ [ud’u ila sabili robbika bil hikmah wal mau’idhotil hasanah wa jadilhum bil lati hiya ahsan]. Ketiga materi ajakan dalam ayat tersebut, baik untuk ke dalam maupun keluar diri, tiada lain kecuali (Dzikir) LAA ILAAHA ILLALLOH.”

Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wassalam bersabda :

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ وَيُقِيْمُوْا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءهَمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى

“Aku diperintah untuk memerangi  manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Alloh dan Muhammad adalah Rasulullah, serta menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Lalu jika mereka telah melakukan itu, maka darah dan hartanya terlindungi dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisab (perhitungan) mereka pada Alloh Ta’ala.” (HR. Bukhari, Muslim)

Ketahuilah, Sabda Ahli Silsilah 38 itu dari dan adalah sabda 37, 37 dari 36, 36 dari 35 terus dan terus dan terus sampai ke Ahli Silsilah Nomor 3 dan 1. ‘Walao ayah’ dalam Hadits Kanjeng Nabi diatas, Tidak hanya terbatas pada Sabda Nabi Muhammad saja, tapi juga berlaku bagi Sabda Tuan Syaikh di masa ini. Di era sosmed, tugas itu lebih bisa dilakukan dengan cepat dan jangkauan lebih luas. Ilmu dan prakteknya sederhana: Like, Share, dan atau Copy-Paste. Sekedar mengingatkan kembali, pengguna Facebook sebagai contoh, di Indonesia 88 juta dan 1, 7 Miliar di dunia.

Jadi, kegiatan jempol untuk like, share dan Copy-Paste sabda-sabda Ahli  Silsilah 38, adalah kerja-kerja membangun Peradaban Dunia. Memperluas daya jangkau Kajembaran Rohmaniah dari Guru Agung kita.

Share This Article
Leave a comment