TQN PP SURYALAYA & AGENDA PERADABAN DUNIA ABAD 21 (Bagian 1)

Panji Makalalag
Panji Makalalag
3 Min Read

Oleh : K.H. Budi Rahman Hakim Al Amiin, MSW., Ph.D. (Abah Jagat Al Khoolish)
[Alumnus Tilburg University of Digital Science and Human Resources]
6 November 2018

Thoriqoh itu, sabda Guru Sufi Agung, adalah Dienul Islam, di dalam-nya mencakup Iman, Islam, dan Ihsan. Materi Dakwah Dienul Islam yang diturunkan Alloh melalui Raja-nya Malaikat, Malaikat Jibril kepada 313 Rosul, 124 ribu Nabi, dan 124 ribu Wali dari manusia pertama sampai terakhir, sama, yaitu: menanamkan dan men-dawam-kan Dua Dzikir: Dzikir Kalimah Islam dengan Islam-nya; Dzikir Kalimah Iman dengan Iman-nya; dan Dzikir Kalimah Ihsan dengan Ihsan-nya. Materi Kalimah-nya sama, yaitu, Kalimah yang tetap (qoulu tsabit) yang tersimpul dalam 12 Huruf, Laa Ilaaha Illalloh, yang disimpan dan di-dzikir jahr-kan di dalam Ruh Jismani/Ruh Jasad; ke-12 huruf ini disimpul dalam satu Nama (Ismul Jaami’) dari 4000 nama-Nya, yang merupakan Raja-nya Nama (Ismul ‘Adzom), satu nama-Nya yang tidak pernah terpisah dari Dzat-Nya (Ismu Dzat). Yaitu, 4 huruf,  الله, yang disimpan dan diingat setiap saat di dalam Ruh Ruhani/Ruh Hayat; dan 1 huruf, HU, yang disimpan dan di-detak-kan di setiap detik waktu di dalam Ruh Sulthoni/Ruh Yakhdzoh.

Materi kalimah ini adalah Kalimah paling Agung dari Yang Maha Agung yang Alloh turunkan, seperti diungkapkan Ahli Silsilah no 2, Malaikat Jibril Alaihi Salam :

مَا نَزَلْتُ بِكَلِمَةٍ اَعْظَمَ مِنْ كَلِمَةٍ لاَ اِلَهَ اِلَّا اللَّه

- Advertisement -

 “Dan tidak aku turunkan kalimah yang Agung selain Laa Ilaaha Illalloh.

Inilah kalimah yang akan meng-Agung-kan siapa saja yang men-Dzikir-kannya.

وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ

Dan sesungguhnya Dzikir (ingat)  الله itu maha Agung (QS al-Ankabut: 45).

Inilah kalimah Dzikr yang paling utama yang dilakukan Kanjeng Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wasallam dan dzikir yang paling utama yang diamalkan seluruh Nabi-nabi sebelumnya:

وَعَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، يَقُوْلُ : (( أَفْضَلُ الذِّكْرِ : لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِي

Dari Jabir radhiyAllohu ‘anhu, ia berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah shallAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dzikir yang paling utama adalah laa ilaha illAlloh (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain  الله).” (HR. Tirmidzi, ia menyatakan bahwa hadits ini hasan) [HR. Tirmidzi, no. 3383]

اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَ النَّبِيُّنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ا

Artinya: “Dan kalimah (dzikr) paling utama yang aku lakukan dan oleh Nabi-nabi sebelum-ku yaitu Laa Ilaaha illalloh”

Dengan demikian jelas, materi Peradaban Dunia materi-nya adalah Peradaban Laa Ilaaha IllAlloh dari sejak manusia pertama sampai manusia yang terakhir. Semua-nya tentang Laa Ilaaha Illalloh, tidak ada yang lain-lain. Tidak ada yang lebih tinggi dari ini. Bahkan, Pangersa Guru Agung tegas menyatakan, kalau ada yang lebih tinggi dari ini, mending pindah agama saja, silahkan pindah dari bumi dan langit ini dan cari tuhan selain  الله.

[Bersambung]

Share This Article
Leave a comment