Oleh: K.H. Muhammad Aang Rahmat Setiarasa
Tulisan tahun 2016
Firman الله dalam Kalam suci-Nya:
أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
Rasulullah ﷺ bersabda:
إنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya bala, dan apabila Allah mencintai suatu kaum Dia memberi cobaan kepada mereka. Maka siapa yang ridha maka baginya ridha (Allah) dan siapa yang marah maka baginya kemarahan (Allah) (HR. Tirmidzi no. 2396).”
Berdasarkan dua keterangan diatas, sangatlah jelas bahwa salah tanda seorang hamba dicintai oleh rabb-Nya adalah dengan diberikannya berbagai macam ujian kepada Hamba tersebut. Hal inilah yang dialami oleh para Nabi dan Rasul terdahulu sebagaimana yang termaktub dalam Qishosul Anbiya.
Begituoun para Wali الله, sebelum mereka meraih tingkatan yang mulia, mereka terlebih dahulu melalui begitu banyak rangkaian cobaan yang tingkat kesulitannya kerap kali berbeda dengan manusia pada Umumnya.
Hal Tersebutlah yang dialami oleh guru agung Hadrotusy Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs tatkala Kecintaannya kepada Guru Agung Tuan Syaikh Ahmad Shohibul Wada Ta’jul Arifin Ra Qs tengah diuji dengan berbagai macam kesulitan yang berbeda.
Dibawah ini adalah Rangkaian Ujian Cinta yang diberikan الله kepada pangersa Abah:
1. Di awal belajar Thoriqoh Abah Aos ditinggalkan seluruh jama’ah majelis ta’lim karena difitnah sesat telah mengikuti TQN.
2. Abah Aos mengalami ujian miskin yang luar biasa, sampai – sampai hanya mampu merebus air menggodok batu. Tapi Abah tetap istiqomah mengamalkan TQN.
3. Selama 5 tahun Abah Aos setiap hari jalan kaki Sirnarasa – Suryalaya untuk sohbah kepada Abah Anom.
4. Selama 3,5 tahun Abah Aos lulus riyadoh melek tidak tidur sama sekali.
5. Selama 11 tahun 11 bulan 11 hari, Abah Anom melatih Abah Aos jauh dari istri, sehingga tidak pernah bersentuhan sama sekali.
6. Selama 44 tahun Abah Aos tidak pernah alfa hadir manaqib di Suryalaya.
Hanya 2 kali tidak hadir karena ditugas ke Malaysia & karena ibadah haji.
7. Abah Aos lulus melaksanakan perintah Abah Anom mengembangkan manaqib sampai 38 Negara.
8. Sampai sekarang Abah Aos tidak pernah istirahat tidur terlentang diatas tikar / kasur.
Istirahat Abah Aos hanya tawajuh duduk diatas sajadah / kursi seperti halnya Abah Anom.
Seluruh ujian yang diberikan berhasil dilalui dengan lulus dan mulus oleh Pangersa Abah Aos Ra Qs.
Editor: Panji Putrawan Makalalag