Oleh: K.H. Luqman Kamil Ashiddiq, S.Pd.I.
(Wakil Talqin Pangersa ABAH AOS dari Cimahi)
الله SWT berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوٓا أَنْ يَقُولُوٓا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan ketika mengatakan, kami telah beriman dan mereka tidak KAMI uji?” ( QS . Al-‘Ankabut / 29 : Ayat 2 )
Ekspresi kecintaan seorang Syeikh Mursyid kepada murid-nya seringkali berupa anugrah ujian-ujian kehidupan yang dirasakan tidak enak, pahit, dan sempit. Besar harapan, ia tetap sabar dan istiqomah dalam Ittiba‘. Dengan jalan itulah kedudukan kewalian-nya terus merangkak naik , dan terus naik.
الله SWT berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَىْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوٰلِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِينَ
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqoroh / 2 : Ayat 155)
Banyak murid Tuan Syeikh yang RAPUH dengan ujian kesempitan, kepahitan, dan kefakiran.
Tidak sedikit juga murid Tuan Syeikh yang GAGAL diuji dengan kelapangan, kesenangan, jabatan/kedudukan tinggi dan keberlimpahan (harta).
Tuan Syeikh menguji kadar cinta seorang murid tidak selalu dengan cara (seolah ia) MENGABAIKAN , MENGACUHKAN tapi juga dengan cara MENYANJUNG, MENGISTIMEWAKAN-Nya.
Bersabar dan berhati-hati-lah dengan kedua jenis ujian ini, tetaplah setia dan rendah hati mencintai-nya. Jangan pernah menjauh, teruslah mendekat!
Telah Tuan Syeikh tetapkan, jika seorang murid MERENDAH ia akan TINGGIKAN sebaliknya jika MENINGGI apalagi TINGGI HATI, ia akan RENDAHKAN KEDUDUKAN-nya.
Ada yang terus mendekat kepada Tuan Syeikh dengan ujian hinaan, cibiran, dan ada juga ternyata makin jauh dengan Tuan Syeikh karena diuji dengan pujian dan sanjungan.
Ketahuilah, semua kategori ujian itu dipergilirkan setiap hari, ya, setiap hari, kepada siapa saja yang mengaku dan ingin diakui Tuan Syeikh sebagai murid-nya, pecinta-nya .
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ .
Dari Anas bin Malik bahwa Rosululloh SAW bersabda :
“Besarnya pahala bersama besarnya cobaan dan sesungguhnya jika Alloh mencintai suatu kaum, maka DIA menguji mereka. Barangsiapa ridho, maka baginya keridhoan Alloh dan barang siapa marah maka baginya kemurkaan-NYA .” [HR. IBNU MAJAH dan TIRMIDZI]
Sebaik-baik murid ialah yang selalu bersyukur atas semua jenis ujian itu, karena itu semua dari-NYA , rohmat dan cinta dari serta untuk para kekasih-NYA yang setia.
Salam Ikroman Wa Ta’zhiman Wa Mahabattan,
————————————————
Sarahan diadaptasi dari buku Kanzul ‘Arsy karya Pemsus Syeikh Mursyid KH Rd Budi Rahman Hakim Al Kholish Ph.D